Wanita Penghuni Surga dan Ciri-cirinya
Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.
Dalam Al Quran banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Taala berfirman :
"(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?" (QS. Muhammad : 15)
"Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan." (QS. Al Waqiah : 10-21)
Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Taala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Quran yang mulia, di antaranya :
"Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik." (QS. Al Waqiah : 22-23)
"Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (QS. Ar Rahman : 56)
"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (QS. Ar Rahman : 58)
"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al Waqiah : 35-37)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :
" ... seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya." (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
Dalam Al Quran banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Taala berfirman :
"(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?" (QS. Muhammad : 15)
"Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan." (QS. Al Waqiah : 10-21)
Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Taala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Quran yang mulia, di antaranya :
"Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik." (QS. Al Waqiah : 22-23)
"Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (QS. Ar Rahman : 56)
"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (QS. Ar Rahman : 58)
"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al Waqiah : 35-37)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :
" ... seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya." (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Di antara yang didendangkan oleh mereka : "Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan." Dan mereka juga mendendangkan : "Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi." (Shahih Al Jami nomor 1557)
Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga
Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?
Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
- Bertakwa.
- Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
- Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
- Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
- Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
- Gemar membaca Al Quran dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
- Menghidupkan amar maruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
- Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
- Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
- Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
- Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
- Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
- Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
- Berbakti kepada kedua orang tua.
- Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Taala berfirman :
" ... dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar." (QS. An Nisa : 13)
Wallahu Alam Bis Shawab.
http://hijabers.abatasa.co.id/hijabers/detail/nasihat/224/wanita-penghuni-surga-dan-ciri-cirinya.html
Kurangi Keluhmu
“Hari ini panas banget ya”
“Geraaahhh”
“Capeeek Huft”
Disadari atau tidak, hampir setiap hari kita mengeluh. Entah itu karena cuaca, tugas, UAS, atau yang lain. Yup, wajar saja sebenarnya, karena memang manusia diciptakan suka mengeluh.
Dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-20 Allah berkalam, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila diberikan kebaikan (harta) ia menjadi kikir”
Eits tapi tunggu dulu.. Ternyata tidak semua orang suka mengeluh dan kikir Ada beberapa yang Allah berikan pengecualian :
1. Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat (Q.S Al-Ma’arij : 22)
2. Sungguh beruntung orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. (Q.S Al-Mu’minun : 1-2)
3. Mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya (Q.S Al-Ma’arij : 23)
4. Dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu bagi orang miskin yang meminta dan yang tidak meminta (Q.S Al-Ma’arij : 24-25)
5. Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan dan orang-orang yang takut terhadap adzab Tuhannya (Q.S Al-Ma’arij : 26-27)
6. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya (Q.S Al-Ma’arij : 29)
7. Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya (Q.S Al-Ma’arij : 32)
8. Dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya (Q.S Al-Ma’arij : 33)
9. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya (Q.S Al-Ma’arij : 34)
Mereka itu dimuliakan di dalam surga (Q.S Al-Ma’arij : 35)
MasyaAllah.. Beruntung sekali orang-orang yang termasuk dalam pengecualian itu. Mereka tidak sempat mengeluh karena hati mereka tentram dengan shalat yang senantiasa terjaga.. Mereka tidak mudah galau cuma gara-gara diputusin pacar, karena mereka senantiasa menjaga kemaluannya, jadi gak bingung mikirin pacaran. Mereka tidak mudah mengeluh karena mereka yakin apabila melakukan hal-hal di atas mereka akan mendapat kemuliaan di Jannah kelak.
So, yang mana kamu?
“Geraaahhh”
“Capeeek Huft”
Disadari atau tidak, hampir setiap hari kita mengeluh. Entah itu karena cuaca, tugas, UAS, atau yang lain. Yup, wajar saja sebenarnya, karena memang manusia diciptakan suka mengeluh.
Dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-20 Allah berkalam, “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila diberikan kebaikan (harta) ia menjadi kikir”
Eits tapi tunggu dulu.. Ternyata tidak semua orang suka mengeluh dan kikir Ada beberapa yang Allah berikan pengecualian :
1. Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat (Q.S Al-Ma’arij : 22)
2. Sungguh beruntung orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. (Q.S Al-Mu’minun : 1-2)
3. Mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya (Q.S Al-Ma’arij : 23)
4. Dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu bagi orang miskin yang meminta dan yang tidak meminta (Q.S Al-Ma’arij : 24-25)
5. Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan dan orang-orang yang takut terhadap adzab Tuhannya (Q.S Al-Ma’arij : 26-27)
6. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya (Q.S Al-Ma’arij : 29)
7. Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya (Q.S Al-Ma’arij : 32)
8. Dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya (Q.S Al-Ma’arij : 33)
9. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya (Q.S Al-Ma’arij : 34)
Mereka itu dimuliakan di dalam surga (Q.S Al-Ma’arij : 35)
MasyaAllah.. Beruntung sekali orang-orang yang termasuk dalam pengecualian itu. Mereka tidak sempat mengeluh karena hati mereka tentram dengan shalat yang senantiasa terjaga.. Mereka tidak mudah galau cuma gara-gara diputusin pacar, karena mereka senantiasa menjaga kemaluannya, jadi gak bingung mikirin pacaran. Mereka tidak mudah mengeluh karena mereka yakin apabila melakukan hal-hal di atas mereka akan mendapat kemuliaan di Jannah kelak.
So, yang mana kamu?
Tugas Gue Lebih Penting Daripada Sholat?
"Waaaaa 5 menit lagi dikumpulin! Aduh gue belum selesai niiiih."
(Jam tangan menunjukkan pukul 14.55 sore, dateline pengumpulan tugas kuliah pukul 15.00).
"Aduh gimana nihh." (makin panik)
"Yaudah buruan selesein.." kata temannya. "Btw, lu udah solat zuhur belom?"
"Belom. Ini aja belom selesai"
"Yaudah solat dulu sana cepetaaan.."
(masih berkutat dengan tugas sampai adzan asar berkumandang)
Na'udzubillah.
Andai kita tahu, betapa meninggalkan shalat dengan sengaja adalah dosa besar, maka hendaknya kita berpikir.
Ancaman bagi orang yang meninggalkan Shalat
إِنَّ
أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ
صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ
فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ
الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ
؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ
سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ
مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .
“Sesungguhnya
amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah
shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan
dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi.
Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala
mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat
sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya
yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Gambaran Azab Bagi Yang Meninggalkan Sholat.
Dalam
peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan tentang
balasan orang yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan
orang yang berbuat mungkar, diantaranya siksaan bagi yang meninggalkan
Sholat fardhu.
Mengenai
balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: “Rasulullah SAW,
diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu,
Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali
kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu
Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab:
“Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu”.
(Riwayat Tabrani).
Orang yang meninggalkan Sholat akan
dimasukkan ke dalam Neraka Saqor. Maksud Firman Allah Ta’ala:
“..Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata:
“Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?”.
Orang-orang yang bersalah itu menjawab: “Kami termasuk dalam kumpulan
orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat” Al-ayat.
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada
Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan Sholat, maka jawab Baginda
SAW, “yaitu mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai
waktu Sholat lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu
Sholat, maka mereka diancam dengan Neraka Wail”.
Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib
turut menafsirkan hadist di atas “yaitu orang yang melengah-lengahkan
Sholat mereka sehingga sampai kepada waktu Sholat lain, maka bagi
pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka
Jahannam tempat kembalinya”.
Maksud Hadist: “Siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”.
Berdasarkan hadist ini, Sebagaian
besar ulama (termasuk Imam Syafi’i) berfatwa: Tidak wajib memandikan,
mengkafankan dan mensholatkan jenazah seseorang yang meninggal dunia dan
mengaku Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan sholat. Bahkan, ada yang
mengatakan haram mensholatkanya.
Siksa Neraka Sangat Mengerikan
Mereka yang meninggalkan sholat akan menerima siksa di dunia dan di alam kubur yang terdiri dari tiga siksaan.
Tiga jenis siksa di dalam kubur yaitu:
1. Kuburnya akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga meremukkan tulang-tulang dada.
2. Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan malam tiada henti-henti.
3.Akan muncul seekor ular yang
bernama “Sujaul Aqra” Ia akan berkata, kepada si mati dengan suaranya
bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan
sholat dari Subuh hingga Dhuhur, kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari Asar
ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isya’ hingga Subuh”. Ia dipukul dari
waktu Subuh hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan
hingga terjungkal ke perut bumi karena meninggalkan Sholat Dhuhur.
Kemudian dipukul lagi karena meninggalkan Sholat Asar, begitulah
seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari Maghrib ke waktu Isya’ hingga ke
waktu Subuh lagi. Demikianlah seterusnya siksaan oleh “Sajaul Aqra”
hingga hari Qiamat.
Didalam Neraka Jahanam terdapat
wadi (lembah) yang didalamnya terdapat ular-ular berukuran sebesar
tengkuk unta dan panjangnya sebulan perjalanan. Kerjanya tiada lain
kecuali menggigit orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat semasa hidup
mereka. Bisa ular itu juga menggelegak di di badan mereka selama 70
tahun sehingga hancur seluruh daging badan mereka. Kemudian tubuh
kembali pulih, lalu digigit lagi dan begitulah seterusnya.
Maksud Hadist: “Orang yang
meninggalkan sholat, akan Allah hantarkan kepadanya seekor ular besar
bernama “Suja’ul Akra”, yang matanya memancarkan api, mempunyai tangan
dan berkuku besi, dengan membawa alat pemukul dari besi berat”.
Siapakah orang yang sombong?
Orang yang sombong adalah orang
yang diberi penghidupan tapi tidak mau sujud pada yang menjadikan
kehidupan itu yaitu, Allah Rabbul Alaamin, Tuhan sekalian alam. Maka
bertasbihlah segala apa yang ada di bumi dan di langit pada TuhanNya
kecuali Iblis dan manusia yang sombong diri.
Siapakah orang yang telah mati hatinya?
Orang yang telah mati hatinya
adalah orang yang diberi petunjuk melalui ayat-ayat Qur’an, Hadits dan
cerita-cerita kebaikan namun merasa tidak ada kesan apa-apa di dalam
jiwa untuk bertaubat.
Siapakah orang dungu kepala otaknya?
Orang yang dungu kepala otaknya
adalah orang yang tidak mau melakukan ibadah tapi menyangka bahwa Allah
tidak akan menyiksanya dengan kelalaiannya itu dan sering merasa tenang
dengan kemaksiatannya.
Siapakah orang yang bodoh?
Orang yang bodoh adalah orang yang bersungguh-sungguh berusaha sekuat tenaga untuk dunianya sedangkan akhiratnya diabaikan.
Kehinaan bagi yang meninggalkan sholat:
Di dunia
A.Allah Ta’ala menghilangkan berkat dari usaha dan rezekinya.
B.Allah Ta’ala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari pada (wajah) nya.
C.ia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
Ketika Sakaratul Maut
a.Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangat haus.
b.Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut keluar.
c.Dia akan mati buruk (su’ul khatimah)
d.ia akan dirisaukan dan akan hilang imannya.
Ketika di Alam Barzakh (dialam kubur)
A.ia akan merasa susah (untuk
menjawab) terhadap pertanyaan (serta menerima hukuman) dari Malaikat
Mungkar dan Nakir yang sangat menakutkan.
B.Kuburnya akan menjadi sangat gelap.
C.Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari).
D.Siksaan oleh binatang-binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan lipan.
Sabda Rasulullah SAW, “Perbedaan
antara orang islam dengan orang kafir adalah sholat, dan barangsiapa
meninggalkan sholat sesungguhnya ia telah menjadi seorang kafir”. (HR.
Tirmidzi).
Langganan:
Postingan (Atom)