Ahlan wa Sahlan Sahabat FSI Al-Biruni..

10 Warming Up Menuju Ramadhan

Udah bulan Sya'ban nih.. Sebentar Lagi Ramadhan.. 
Ayoo Latihan 10 warming di bawah ini dari sekarang! ^^




Kisah Ibunda Siti Masyithah

Assalamu'alaikum sahabat Biruni.. Sedang apa dirimu? Baru pulang kuliah? Bete? Capek? Sabar sob.. Ikhlaskanlah.. Semoga apa yang kita lakukan hari ini dan hari-hari yang lalu terhitung sebagai ikhtiar untuk menggapai ridha-Nya.. aamiin.

Malam ini, yang cerah nan indah. Mimin (admin) Biruni hanya ingin berbagi kisah tentang kesabaran seorang wanita pada zaman Fir'aun. Kebetulan beberapa hari ini Mimin sedang membaca bukunya FSI, yang berjudul "Quantum Sabar & Syukur (Formula Ajaib Jadikan Hidup Semakin Ajib)" #yang mau pinjem silahkan, nanti ya setelah ane :) cz belum selesai bacanya, hee. 

Adalah Siti Masyithah, perempuan tukang rias putri Raja Fir'aun. Ia hidup satu zaman dengan Nabi Musa a.s. Ketika Musa mendakwahkan ajaran tauhid bahwa tiada tuhan selain Allah, dengan suka cita perempuan lembut ini menyambut seruan tersebut. Maka masuklah dia bersama keluarganya ke dalam golongan orang-orang yang menyembah Allah swt, meskipun secara diam-diam.

Suatu hari, seperti biasanya, ia menjalankan tugas rutinnya, yaitu mengurusi perawatan dan kecantikan putri Fir'aun. pada suatu kesempatan, ketika ia menyisir rambut putri Fir'aun, sisir yang ada dalam genggamannya jatuh. Kontan, terucap astagfirullah dari bibirnya. Mendengar Siti Masyithah mengucapkan kalimat tersebut, bukan main terkejutnya hati putri Fir'aun.

"Masyithah, sungguh kalimat tadi engkau yang mengucapkan? Tidak salah dengarkah diriku?", tanya Putri Fir'aun.

"Benar, tuan putri. Aku yg mengucapkan.", jawab Masyithah.

Putri Fir'aun itu pun hanya diam. Namun, bukan kepalang panas hatinya mendapati perempuan yang kini ada di depannya itu tidak lagi mengakui ayahnya sebagai tuhan. "Ayahandaku pasti murka kepadamu!" umpatnya dalam hati. 

Benar saja, tak lama kemudian Putri Fir'aun melaporkan apa yang ia dnegar dan ketahui tentang Siti Masyithah kepada ayahandanya.

Keesokan harinya, Fir'aun mengumpulkan seluruh pelayan istananya, termasuk Siti Masyithah. "Aku mendengar dari Hamman, menteriku, bahwa pengikut Musa bertambah dari waktu ke waktu. Dan, kini dalam istanaku sendiri ada seorang yg diam-diam menjadi pengikut Musa. Mana Siti Masyithah? bawa dia kehadapanku!" perintah Fir'aun kepada para pengawal istana dengan nada yg meluap-luap penuh amarah.

"Siaaaaap!!" jawab para pengawalnya.

Siti Masyithah pun dibawa ke hadapan penguasa Mesir yang zalim tsb. "Hai Siti Masyithah!" bentak Fir'aun dengan angkuh. "Aku dengar kamu dan keluargamu telah menjadi pengikut Musa. Benarkah itu?"

"Benar", jawab Masyithah.

"Tidakkah kamu tahu bahwa itu sama saja kau mengkhianatiku. Kamu ta mengakuiku lagi sebagai tuhanmu. Kamu tahu apa akibatnya?"

"Ya", jawab Masyithah dnegan tenang.

"Baiklah, aku akan membunuhmu dan semua anggota keluargamu", ancam Fir'aun. "Tidak takutkah kamu?"

"Semua yg hidup pasti akan mati. Aku lebih takut kpd Allah swt daripada kematian itu sendiri. Aku siap menyambut hukumanmu".

"Masyithah!" teriak Fir'aun berang. Merasa dipermalukan di hadapan banyak orang. "Tidak sayangkah kau pada nyawamu dan keluargamu?" Fir'aun kembali membujuk dan menakut-nakuti.

"Tuan, saya dan keluarga lebih baik mati daripada hidup dalam kemusyrikan dan kesesatan mempertuhankan dirimu."

Melihat ketegaran yang diperlihatkan Masyithah, Fir'aun segera memerintahkan para pengawalnya untuk membawa keluarga Masyithah ke hadapannya. 

"Pengawal, segera siapkan belanga besar. Isi dengan air dan panaskan hingga mendidih!" perintah Fir'aun.

Bersamaan dengan air dalam belanga besar yg mulai bergolak, mendidih dengan asap yg deras mengepul ke udara. Fir'aun kembali angkat bicara, "Masyithah, lihatlah air dalam belanga yg mendidih itu! Aku akan merebusmu dan keluargamu di sana!"

"Silahkan! Saya tidak takut" jawab Masyithah.

"Jangan gila Masyithah! kalau kamu tidak sayang dengan nyawamu, paling tidak pikirkan bayi mungilmu itu!" bujuk Fir'aun, mencoba memainkan perasaan Masyithah. "Bagaimana? Pikirkan itu! Tinggalkan ajaran Musa dan kembalilah menyembah diriku. Aku akan berikan kepadamu hadiah yg besar, yg tak pernah engkau bayangkan sebelumnya. Ingat Masyithah, keselamatan bayimu!. Tidak sayangkah engkau padanya?"

Hampir saja Masyithah terperdaya akal bulus Fir'aun. Hatinya bimbang. Namun, suara kejujuran dari dalam batinnya menguatkan 'Jangan sedih Masyithah, kuatkan hatimu. Allah swt beserta orang-orang yg sabar.'

Tanpa ia sangka, sebuah keajaiban terjadi. Bayi mungil yg masih menyusu itu berbicara kepadanya, "Ummi, jangan engkau ragu dan bimbang, yakinlah akan kebenaran janji Allah. melihat bayi mungilnya mampu berkata-kata dengan fasih, semakin teguhlah hati sebagai pertanda bahwa dia berada di jalan yang benar. Allah swt pasti akan menolongnya.

Allah swt pun membuktikan janjinya bahwa Dia akan selalu menolong hambanya yang teguh memegang prinsip keimanan dan berbakti kepada-Nya. Maka ketika keluarga Masyithah satu per satu dilempatkan ke dalam belanga besar berisi air mendidih tsb oleh algojo Fir'aun, Allah telah mencabut nyawa mereka terlebih dahulu sebelum tubuh mereka masuk ke dalam belangan tsb. Dengan begitu, terbebaslah Siti Masyithah dan keluarganya dari siksa pedih dunia Fir'aun yg kejam.

di resensi oleh : Nufi Eri Kusumawati-Media Komunikasi Islam FSI Al-Biruni FT UNJ

Akankah..

Akankah..
Terkisah sebuah kata.. yang tak mampu terucap tapi terasa..
Terkisah sebuah duka..ketika teringat..
Jika suatu saat malaikat itu tiba..
Menarik sukmaku,
Menarik jiwa yang selama ini menjadi pasangan ragaku..
Menarik waktu,
Memutus ku dengan fanaku,

Akankah aku bahagia atau menangis?
Akankah tempat tidurku yang baru itu luas ataukah sempit?
Akankah aku di sana ditemani amal baikku?
Akankah aku disambut dengan senyuman atau..pukulan demi pukulan menghampiri tubuhku?

Akankah pula.. 
Aku diizinkan bertemu denganNya di akhirat nanti?


Nufi Eri Kusumawati-Media Komunikasi Islam FSI Al-Biruni FT UNJ

ONE HEART #1




Ini adalah sedikit catatan ilmu saat saya mengikuti "One Heart", acara yang diadakan oleh Departemen Kaderisasi FSI Al-Biruni FT UNJ. FSI Al-Biruni adalah sebuah Lembaga Fakultas Dakwah yang bertempat di Fakultas Teknik, UNJ. 

Hari itu, kami akhwat2 dan ikhwan2 Fighter, mengunjungi sebuah taman perkemahan yang ada di Ragunan (Buperta Ragunan), yang wilayahnya di Jakarta Selatan. Beralaskan rumput hijau, udara yang sejuk, juga sinar matahari yang hangat, kami duduk bersama mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh mantan Ketua FSI Al-Biruni angkatan 2007 (Kak Roni). 

Hem, karena saya datangnya terlambat, karena berangkat sendiri langsung dari rumah, jadi saya hanya mendengar sedikit ilmu yg ada. Tapi, mudah2an bermanfaat ya sob.. :)

Ini nasihat2 dari beliau..

1. Cukuplah kita menjadi ARTIS AKHIRAT. Artis yang mudah2an dikenal Allah, dikenal Rasulullah. Tak mengapa jika di dunia kita tak terkenal layaknya para artis. Tak mengapa juga jika di dunia kita dianggap 'kerjaannya' ibadah terus, yang penting di akhirat nanti Allah mengenal kita. "Ooo..ini hambaKu yang taat beribadah, selalu salat Qiyamul Lail, selalu mengingat Aku dan selalu menyebarkan kebaikan kepada yang lain". Subhanallah ya, betapa senangnya jika Allah kenal dengan kita.. 

2. Dalam berdakwah, jangan memikirkan hasil. Tapi bagaimana cara kita agar membuat dakwah itu menarik. Tidak begitu2 saja. Misalnya, saat mentoring, tidak hanya materi saja, tapi juga sediakan games2 atau kegiatan2 yang menarik. Berusahalah semaksimal mungkin saat berdakwah, untuk masalah hasil,  serahkan saja pada Allah, karena itu urusan Allah.

3. Ucapan adalah cerminan hati. Jika kita ingin tahu karakter seseorang, dengarkanlah ucapannya saat spontan. Misalnya, sedang kepleset atau tersandung, ia mengatakan apa? yang baikkah atau yang burukkah? Karena takkan keluar susu, dari teko yang berisi teh. Jika hati seseorang itu baik, maka ucapannya pun akan baik.

4. Fokus! ketika kita sedang berada di suatu organisasi, jangan memikirkan organisasi (amanah) yang lain. Misalnya, sedang di FSI, memikirkan BEM. Nah, saat sedang di BEM malah memikirkan FSI. Ini terbalik. Fokuskan pikiranmu di satu tempat yang sedang kamu duduki. 

5. Jika sedang malas, lelah, atau futur.. Tanamkanlah kerinduan yang amat sangat untuk bertemu Allah nanti.. Ingatlah bahwa janji Allah itu pasti. Bangkitkan kembali semangatmu yang pernah membara.. 


Nufi Eri Kusumawati-Media Komunikasi Islam FSI Al-Biruni FT UNJ


ST 12 (SYAHRUT TARBIYAH 2012)




Filosofi Logo .:Syahrut Tarbiyah 2012:.




>> Huruf ST merupakan singkatan dari Syahrut Tarbiyah yang artinya adalah Bulan Pendidikan


>> Angka 12 mewakili tahun penyelenggaraan kegiatan yaitu tahun 2012

>> Gambar tanaman yang "berbunga" bulan dan bintang serta mengakar di angka 2 (satu kesatuan dengan angka 12) bermakna bahwa nilai-nilai keislaman hendak kembali ditanam untuk kemudian tumbuh, mengakar, dan berkembang pada tahun 2012 melalui sarana kegiatan ST12 ini

>> Warna:
- Biru melambangkan Kesejukan, Kewibawaan, Menganyomi, dan Keteraturan
- Kuning menggambarkan Persahabatan, Integritas, Ketajaman Pikiran, dan Optimisme
- Hitam menggambarkan Power, Ketegasan, dan Elegance

..ALLAHU a'lam..

OPEN HOUSE 2012



Di sini kami memulai..
Di sini kami merangkai..
Di sini kami menyemai..
Sebuah persaudaraan yang berlandaskan iman dan kasih sayang..

.. untukmu Sahabat Muslim UNJ, kami persembahkan ..

OPEN HOUSE SALIM UNJ 2012

Insya ALLAH akan diselenggarakan pada:
Senin, 23 April 2012
Pkl. 09.00 - 17.30 WIB
@Taman FBS, UNJ

1. Art Performance
2. Lomba Mading
3. Sosialisasi Kepengurusan Lembaga Da'wah se-UNJ
4. Launching GEMES (GErakan Muslimah bErhias Syar'i)
5. Stand Lembaga

Sahabat Muslim UNJ...
Gue Banget!

Ngapain Sih Mentoring?

Siang ini.. Sepulang kuliah, kami ada agenda berkumpul bersama dalam suatu lingkaran.. Hah? Lingkaran? Tenang sob.. bukan lingkaran setan..hehe. Tapi ini InsyaAllah lingkaran yang dirahmati Allah..

Bersama kami berjalan menuju suatu masjid.. Kemudian.. 

"Wah iya, aduh. (sambil ngelirik jam). Gue musti pulang dulu nih akh. Tiba-tiba gak enak badan."  

"Gak enak badan? Wah yaudah kalo gitu.. silahkan akh.. Istirahat ya di rumah.. Mau ane anterin gak nih sampe depan?" 
"Hah, eh oh gausah akh gausah.. gue pulang sendiri aja. Thanks ya" (langsung kabur)

Dalam hati si Mas yang pura-pura sakit
Huah..akhirnya.. bisa juga gue ngeles. Homeey..I'm coming. Abis ini sampe rumah mau langsung tidur ah. Kalo gak bisa tidur, nonton tipi. Kalo gak bisa juga, main game. Atau..kalo gak bisa juga, banting aja tuh laptop. Eh tapi kalo dibanting, ntar gue gak punya laptop lagi dong ya. Eh apaan sih. Ah bomat deh. Yang penting bisa bebas dari mentoring.. Abis bete banget ya, mentoring cuma duduk-duduk doang, dengerin ceramah, ngaji, mana gue belom lancar lagi ngajinya. Mendingan kabur.

******


Ya, beginilah fenomena Mas-Mas di kampus. Tak hanya Mas2 sebenarnya, Mbak2 kampus pun juga banyak yang seperti ini. Karena tak semua manusia memiliki karakter yang sama. Ada seseorang yang bila tak mentoring sekali saja..ia merasa seperti ada yang hilang. Tapi, ada pula yang bila setiap ikut mentoring, hatinya gelisah ingin cepat-cepat 'udahan'.

Banyak dari mahasiswa-mahasiswi kampus kita ini yang belum tersentuh hatinya untuk mengikuti mentoring. Padahal, andaikan mereka tahu, mentoring itu banyak sekali manfaatnya.

Di dalam sebuah lingkaran kecil ini, yang biasanya terdiri dari 5-6 orang, banyak hal-hal yang bisa meningkatkan kualitas diri kita. Khususnya, mahasiswa. Yang biasanya sedang masa-masanya labil bin galau. hee.

Pertama, yang paling dasar.. Di mentoring kita bisa belajar untuk mengikat hati satu sama lain. Mengenal saudara-saudara terdekat kita.. Mengenal sifat-sifat dan kebiasaan kecil saudara kita.. Jadi, ketika suatu saat sedang merasa amat sendiri, kita bisa berkunjung ke rumah teman kita itu. Berbagi cerita.. Sungguh, ukhuwah itu indah sahabat..

Yang kedua, kita bisa belajar untuk memperbaiki apa-apa yang kurang dari diri kita. Terutama dalam hal agama. Jika kita masih belum lancar membaca Al-Qur'an, di mentoring ini kita akan diajarkan bagaimana membaca Al-Qur'an yang tartil.. Bagaimana panjang-pendeknya, bagaimana waqafnya, dst. Selain itu, di mentoring juga diadakan muraja'ah. Apa itu muraja'ah? Muraja'ah adalah mengulang hafalan surat-surat yang sudah di hafal. Agar, ketika shalat, kita tak hanya Qul-Hu lagi Qul-Hu lagi. :) Masa iya sih sob, Allah saja sudah memberikan nikmat kepada kita luar biasa banyak. Tapi, ketika shalat kita membacanya Qul-Hu terus. Malu atuh ya.. :)

Yang ketiga, dengan mentoring, kita bisa menambah diri dengan banyak ilmu. Ilmu yang diberikan oleh mentor, InsyaAllah akan berguna bagi kita di dunia maupun di akhirat. Setiap pekan, setiap pertemuan, para mentor memberikan materi. Atau..bisa juga, setiap pekannya ada salah satu dari mentee (binaannya) yang memberikan kultum. Agar, menteenya pun juga bisa belajar untuk public speaking walau masih dalam lingkup yang kecil.

Saudara/i-ku fillah.. Banyak hal yang bisa ditemukan dalam mentoring. Dan yang paling penting di sana kita bisa belajar mengenal Allah lebih dekat. Mengenal Pencipta kita. Mengenal Rasul kita. Mengenal Sahabat-sahabatnya. Siapa yang tak ingin? Di dalam lubuk hati kita yang paling kecil pun, pasti sangat ingin mengenal Dia yang Maha Agung. Dan ketika suatu saat nanti kau temui hatimu sangat rindu sekali padaNya, sungguh itulah manisnya iman. Indah, dan menyejukkan..

Hamasah saudaraku..
Mulailah dari yang kecil, InsyaAllah suatu saat kan kau temukan dirimu yang baru dan lebih baik dari hari ini.

Ayo MENTORIIING ! :D

Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Qur’an Al mujadalah 11)

Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)



-NE-