Ahlan wa Sahlan Sahabat FSI Al-Biruni..

Hadits-hadits tentang kasih Sayang Rasulullah

<center>Hadits-hadits tentang kasih Sayang Rasulullah</center>
Abdullah bin Abu Bakar r.a. meriwayatkan dari seseorang katanya: “Pada suatu hari dalam perjalanan untuk berperang di Hunain, saya memakai sepatu kulit yang tebal. Saya berjalan dibelakang Rasulullah s.a.w. Karena jalan sangat sempit tiba-tiba kaki Rasulullah s.a.w. tersandung oleh sepatu saya dan terinjak dari belakang sehingga beliau kesakitan dan beliau segera memukul perlahan saja sambil mendorong saya kebelakang dengan sebuah pecut (cambuk) yang beliau pegang sambil bersabda: “Hai Fulan, engkau telah menyakiti kakiku.” Beliau (Abdullah bin Abu Bakar r.a) mengatakan: “sepanjang malam orang itu tidak bisa tidur karena dia merasa bersalah sudah menyakiti kaki Rasulullah s.a.w, dia berulang-kali berpikir dan menyesali diri sendiri, mengapa saya telah menyakiti Rasulullah s.a.w. Keesokan harinya pagi-pagi sekali seorang datang mencarinya untuk berjumpa Rasulullah s.a.w. Katanya, “saya dengan perasaan gemetar dan takut datang menghadap Rasulullah s.a.w. Beliau bersabda kepada saya” “Hai Fulan! Kemarin engkau telah menginjak kakiku dan engkau telah menyakiti aku. Tapi sebaliknya aku telah memukul sambil mendorong engkau kebelakang dengan cambukku ini supaya kakiku terlepas dari kaki engkau. Aku pukul engkau perlahan sambil mendorong engkau kebelakang dengan cambukku ini, tentu aku telah menyakiti engkau. Oleh karena itu ambillah dari aku 80 (delapan puluh) ekor domba sebagai balasan rasa sakit engkau karena cambukku ini.

Tengoklah bagaimana Rasulullah s.a.w Rahmatul-lil-Alamin telah berlaku terhadap seorang hamba yang lemah itu. Beliau s.a.w sendiri merasakan sakit karena terinjak oleh sepatu sahabat itu, dan untuk melepaskan kaki beliau dari bawah sepatu sahabat yang telah menginjak itu beliau mendorongnya kebelakang dengan cambuk yang beliau pegang. Sepanjang malam beliau s.a.w berpikir mengapa aku telah memukul dan mendorong orang itu kebelakang dengan cambukku ini. Tentu ia merasa sakit oleh cambukku ini, sedangkan beliau sendiri tidak memikirkan kesakitan yang disebabkan terinjak oleh kaki sahabat itu. Bahkan beliau karena merasa malu terhadap sahabat itu dan menyesal atas perlakuan beliau terhadapnya,sepanjang malam beliau s.a.w tidak bisa tidur. Akhirnya dengan rahmat dan kasih sayangnya, beliau s.a.w memberikan 80 ekor domba sebagai ganjaran atas perlakuan beliau s.a.w terhadap sahabat itu.

Kemudian dalam sebuah peristiwa lain lagi, lihatlah bagaimana perlakuan beliau s.a.w terhadap seseorang yang datang dari sebuah kampung yang tidak tahu adab sama sekali, bahkan nampaknya orang itu tidak mau belajar bagaimana berlaku adab terhadap seseorang. Bahkan orang itu sangat bangga atas kebiasaan perlakuan kasarnya. Namun beliau s.a.w telah memperlakukannya dengan ramah-tamah dan lemah lembut terhadapnya. Anas r.a. meriwayatkan, katanya, saya sedang menyertai Rasulullah s.a.w. diwaktu itu Rasulullah s.a.w menutup leher beliau dengan sehelai kain cadar yang pinggirannya tebal sekali. Ketika orang kampung itu datang langsung menarik kain cadar itu dengan kuatnya sehingga meninggalkan bekas goresan pada leher Rasulullah s.a.w. Lalu orang itu berkata: “Hai Muhammad harta apapun yang ada yang telah Allah taala anugerahkan kepada engkau letakanlah diatas kedua untaku ini. Karena engkau tidak akan memberi kepadaku dari harta engkau sendiri ataupun dari harta orang tua engkau. Mendengar kata-katanya itu mula-mula Rasulullah s.a.w diam saja tidak menjawabnya. Kemudian beliau s.a.w bersabda :

"Harta itu memang kepunyaan Allah taala Aku hanyalah seorang hamba-Nya. Setelah itu beliau bersabda: “ Engkau telah menyakiti aku. Engkau harus memberi pembalasan sebagai ganjaran kepadaku.”Orang kampung itu menjawab: “Tidak, aku tidak akan memberi apa-apa “Beliau bersabda: “Mengapa tidak? Mengapa kamu tidak mau memberi?” Dia menjawab: Aku tahu engkau tidak akan membalas keburukan dengan keburukan”. Mendengar jawabannya itu Nabi s.a.w tersenyum, dan beliau s.a.w faham maksud perkataan orang itu. Lalu beliau menyuruh sahabat beliau untuk meletakkan buah-buah kurma dan gandum (bahan makanan) diatas punggung kedua unta orang kampung itu.

Sebenarnya orang kampung itu bukanlah orang dungu. Dia tahu betul bagaimana kepribadian Rasulullah s.a.w yang dari ujung rambut sampai ujung kaki beliau merupakan wujud rahmat, beliau pema’af, belas kasih dan penyayang bagi makhluk Tuhan. Dia yakin apapun yang akan dia minta pasti akan dikabulkan oleh Rasulullah s.a.w.

Sumber: AgamaIslam.info

Kalau Mau Pacaran, yang “Islami” Saja !!!


Kata sebagian orang : “Sulit untuk menjelaskan sesuatu yang sudah jelas”. Istilah pacaran adalah sebuah istilah yang sudah sangat akrab ditelinga serta lengket dalam pandangan mata. Namun saya masih agak kesulitan untuk mendefinisikannya. Mudahan-mudahan tidak salah kalau saya katakan bahwa setiap kali istilah ini disebut maka yang terlintas dibenak kita adalah sepasang anak manusia –tertama kawula muda dan para remaja- yang tengah dilanda cinta dan dimabuk asmara, saling mengungkapkan rasa sayang, cinta dan rindu, yang kemudian akhirnya biduk ini akan menuju pada pantai pernikahan.

Inilah paling tidak anggapan dan harapan sebagian pelakunya. Namun ada satu hal yang banyak luput dari banyak kalangan bahwa segala sesuatu itu ada etika dan aturannya, kalau masuk terminal saja ada aturannya, akankah masalah cinta yang kata sebagian orang “suci” ini tanpa aturan?

Cinta Tabiat Anak Manusia: Jangan Dibunuh, Jangan pula Diumbar!

Alloh Ta’ala berfirman :

“Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan pada apa-apa yang dia ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia. Dan disisi Alloh lah tempat kembali yang baik.”

(QS. Ali Imron : 14)

Inilah tabiat dan fithroh kita sebagai anak Adam. Anak cinta orang tua, orang tua cinta anak, kita cinta pada uang, kaum hawa cinta pada perhiasan de el el. Begitu pula cinta pada lawan jenis, semua diantara kita yang laki-laki mencintai wanita dan yang wanita cinta laki-laki, barang siapa yang tidak memilikinya maka dipertanyakan kejantanan dan kefemininannya. Setuju nggak ???

Bila si Cinta dengan Gaun Merah Jambu itu Hadir!!

Saya tidak tahu persis sejak kapan warna merah jambu dan daun waru dinobatkan sebagai lambang cinta, apapun jawabannya, itu tidak terlalu penting bagi kita. Namun yang sangat penting adalah bahwasannya bila masa kanak-kanak itu telah beranjak pergi meninggalkan kehidupan kita, lalu kitapun menyandang predikat baru sebagai remaja untuk menyongsong kehidupan manusia dewasa yang mandiri. Ada sesuatu yang terasa hadir mengisi indahnya hidup ini. Itulah cinta. Yang jelas cinta ini bukan lagi cinta pada mainan atau jajan bungkusan anak-anak, namun cinta pada sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Saat itu tersenyumlah seraya berucap : “Selamat datang cinta.”

10 Sholat Yang Tidak Diterima oleh Allah SWT

Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat, maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, antaranya :
1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
9. Orang-orang yang suka makan riba'.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."
Hassan r.a berkata : "Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."

Membangun Istana di Surga Dengan Salam


Membangun Istana di Surga
Oleh Seriyawati

Sewaktu saya menunggu chikatetsu (kereta bawah tanah) menuju pulang, saya melihat ada seorang muslimah. Ya, muslimah. Saya jarang bisa melihat atau bertemu muslimah di Negeri Matahari Terbit ini. Dari perawakannya, sepertinya dia dari bangsa Arab. Dia menoleh ke arah saya yang berada di barisan depan dan menggerakkan bibirnya mengucapkan sesuatu. Dia mengucapkan, "Assalamu'alaikum!" Saya spontan menjawab dengan suara pelan, "Wa'alaikumsalam" dan kusambung dalam hati, "Warahmatullahi wabarakatuh."

Sungguh hati ini bagaikan gurun sahara mendapat curahan hujan. Demikian damai dan bahagia sekali. Tidak setiap hari saya mendapatkan salam langsung seperti itu. Biasanya saya hanya mendapat salam lewat email atau telepon. Atau bila saya bertemu sahabat-sahabat saya sesama muslim Indonesia, maka salam pun bertebaran demikian indahnya.

Tentu saja, salam formal khas Jepang tiap hari saya dapatkan. Ohayou gozaimasu, konnichiwa ataupun konbanwa (selamat pagi, selamat siang ataupun selamat malam), sudah biasa terdengar. Tetapi itu berbeda dengan salam dalam Islam.

Pada pertemuan pengajian pun, teman yang datang belakangan akan mengucapkan salam kepada yang telah lebih dulu datang. Tidaklah elok bila yang datang belakangan, tetapi menyalami teman akrabnya yang duduk agak jauh. Sedangkan dia akan melewati teman lain yang duduk dekat pintu masuk. Seperti sabda Rasulullah, salam bukan saja diucapkan kepada orang yang dikenal tetapi juga kepada yang belum dikenal.

***

Bagaimana dengan salam yang ditulis singkat atau diucapkan sambil lalu? Saya pernah membaca email yang salam penutupnya hanya ditulis "Wass." Entahlah apakah saya saja yang merasa nelangsa dan merasa diacuhkan dengan salam seperti itu. Seakan ditinggal pergi buru-buru oleh si pemberi salam. Benarkah dia memberi salam ataukah empat huruf itu hanyalah suara yang mirip salam? Tidakkah terpikir untuk menambah empat huruf lagi hingga salam penutup itu mempunyai makna?

Pernah pula, belum selesai saya menamatkan salam penutup yang pendek pun, si penelepon sudah menutup telepon. Begitu pula sebaliknya, telepon diputus tanpa jawaban salam saya dengar dari seberang.

"Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu."
(QS An-Nisaa': 86)

Bukankah salam itu doa? Doa yang diucapkan untuk saudaranya seakidah, "Semoga Allah memberi keselamatan padamu." Walaupun memberi salam itu sunnah. Tetapi tahukah kita bahwa yang mengucapkan salam lebih dulu itu lebih dicintai Allah? Siapa yang tidak mau dicintai Allah? Semua makhluk berlomba mendapatkan cinta Allah. Kebalikannya, menjawab salam itu wajib. Salam dalam Islam merupakan doa. Selain itu salam juga merupakan sedekah.

***

Pernah sahabat Rasulullah, Umar bin Khatab mengadukan Ali bin Abi Thalib kepada Rasulullah. "Ya, Rasulullah, Ali bin Abi Thalib tidak pernah memulai mengucapkan salam kepadaku..." Rasulullah lalu menanyakan hal itu kepada Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib membenarkan pengaduan Umar bin Khatab itu. "Ya, Rasulullah, itu kulakukan karena aku ingin supaya Umar bisa mendapatkan istana di Surga! Seperti yang disabdakan olehmu, ya Rasulullah. Bahwa siapa yang mendahului saudaranya mengucapkan salam, Allah akan mendirikan istana baginya di Surga."

Bayangkan dengan memberi salam kita bisa membangun istana di Surga. Dengan salam, hati-hati kita terikat untuk saling mencintai. Kenapa kita tidak bersegera menebar salam kepada sahabat, handai taulan, keluarga dan saudara-saudara kita seiman? Sabda Rasulullah, "Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian." (HR Muslim)

Nagoya, Juni 2006 seri27@bintang7.net (flp-Jepang)

Pena Telah Kering dan Lembaran Telah Dilipat

<center>Pena Telah Kering dan Lembaran Telah Dilipat</center>
Segala sesuatu itu ada dan akan terjadi sesuai dengan ketentuan qadha dan qadar. Ini merupakan keyakinan setiap muslim, para pengikut setia Rasulullah SAW. Yakni keyakinan mereka bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak akan pernah ada dan terjadi tanpa sepengetahuan, izin dan ketentuan Allah SWT.
Tiada suatu bencana pun yang terjadi di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab Lauh al-Mahfudz sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS Al-Hadid: 22)
Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS Al-Baqarah: 155)
Cobaan bagi seorang mukmin adalah kebaikan, “Sungguh unik perkara orang mukmin itu! Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itupun sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin,” demikian Rasulullah bersabda.
Rasulullah juga telah berpesan, “Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah, jika engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh makhluk berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu niscaya mereka tidak akan mampu memberikannya, selain yang telah ditetapkan Allah bagimu. Dan, seandainya mereka semua berkumpul untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu selain yang telah ditetapkan Allah atasmu. Pena-pena telah kering dan lembaran-lembaran telah dilipat.”
Dalam sebuah hadits shahih yang lain disebutkan, “Ketahuilah bahwa apa yang akan menimpamu tidak akan pernah luput dan apa yang tidak akan menimpamu tidak akan pernah menimpamu.”
Pernah pula Rasulullah mengatakan pada sahabatanya yang mulia, “Pena telah kering, wahai Abu Hurairah, berkaitan dengan apa yang akan engkau hadapi.”
Di lain waktu Rasulullah memberikan panduan, “Kejarlah apa yang bermanfaat untukmu, dan mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah dan jangan pernah berkata, 'Kalau saja aku melakukan yang begini pasti akan jadi begini.' Tapi katakanlah, 'Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki pasti akan Dia lakukan.'”
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah dia bersabda, “Allah tidak menentukan sebuah qadha bagi hamba kecuali qadha itu baik baginya.”
Berkaitan dengan hadist ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimyah pernah ditanya, "Apakah maksiat itu baik bagi seorang hamba?" Beliau menjawab, "Ya! Namun dengan syarat dia harus menyesali, bertaubat, beristighfar, dan merasa sangat berasalah."
Allah berfirman, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah: 216)
***

Dinukil dari: Laa Tahzan karya Dr. Aidh Al-Qarni, terbitan Qisthi Press

Qiyadah

<center>Qiyadah</center>
Hari ini Masjid Damaskus dipenuhi massa. Hari ini akan dibacakan isi surat wasiat Khalifah Sulaiman, yang telah menunjuk calon penggantinya dalam wasiat tersebut.
Pejabat yang diberi amanah segera membaca isi surat dan menyampaikan bahwa Umar bin Abdul Aziz dicalonkan sebagai khalifah. Massa yang berjubel menyambut berita itu dengan suka cita. Namun, Umar malah terlihat sedih.
Kemudian Umar berdiri dan berkata, “Kawan-kawan, ini baru pencalonan, ini belum pemilihan apalagi penunjukkan.”
Namun majelis menyahut kompak, “Kami semua mendukung pencalonan ini, kami menginginkan anda.”
Umar menjawab, “Terima kasih yang dalam aku ucapkan kepada kalian. Tapi hanya aku yang berhak memutuskan untuk menerima atau menolak pencalonan ini. Tugas mengupayakan kemakmuran jutaan rakyat adalah tanggung jawab yang berat. Aku takut menerima tugas ini. Aku mohon kalian memilih orang yang lebih tepat.”
“Tidak ada orang yang lebih dari Anda, anda harus menerima kewajiban ini” teriak hadirin.
Umar kembali menjawab, “Baiklah, aku bersedia menerima tanggung jawab ini, tetapi dengan satu syarat. Kalian akan mendukungku bila aku benar, dan akan meluruskanku bila aku menyimpang. Dan jika perlu kalian tidak usah ragu-ragu untuk beroposisi denganku.”
“Kami semua setuju…” sahut massa dengan gembira. Kemudian mereka pun mengucapkan sumpah kesetiaan.
Kemudian khalifah yang baru melangkah menuju istana kerajaan. 12.000 personel militer berderet dalam dua barisan di sebelah kanan dan kiri khalifah. Khalifah Umar menoleh kepada panglima pasukan dengan penuh selidik. Sang jenderal memberi hormat dan berkata, “Ini adalah pasukan pengawal tuan.”
Khalifah Umar berkata, “Jika kecintaan rakyatku kepadaku gagal melindungi tubuhku, aku tidak akan melindungi diriku dengan pedang pasukanku. Pindahkanlah para prajurit ini ke bagian pelayanan masyarakat yang bertugas memelihara keamanan rakyat.”
Kemudian khalifah masuk ke bangsal dan serta-merta 800 pelayan laki-laki dan perempuan memberi hormat dan berdiri di sekeliling khalifah dengan kepala menunduk. Khalifah menoleh ke arah wazirnya. Sang wazir memberi hormat dan berkata, “Mereka adalah pelayan-pelayan tuan.”
Khalifah menukas cepat, “Pelayanan istriku sudah cukup bagiku. Semua pelayan ini boleh pergi kemana mereka suka.”

10 Pesan untuk Kita

<center>10 Pesan untuk Kita </center>

1. Apabila mendengar azan, segeralah mendirikan solat walau dalam
keadaan apapun

2.Bacalah al-Qur'an, cermati, dengar atau berzikirlah pada Allah,
dan Janganlah habiskan waktumu terhadap sesuatu yang tidak berguna

3. Berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk bertutur dalam bahasa Arab yang fasih karena bahasa Arab yang betul itu, merupakan syiar Islam.

4. Janganlah banyak berdebat dalam setiap hal karena berdebat tidak bisa mendatangkan kebaikan

5. Janganlah banyak tertawa karena hati yang sentiasa berhubung
dengan Allah itu sentiasa tenang lagi tenteram.

6.Janganlah bergurau karena sesungguhnya umat pejuang hanya mengenal keseriusan

7. Janganlah keraskan suaramu melebihi hajat pendengar, karena itu mengganggu

8. Jauhilah menggunjing, melukai hati pihak-pihak lain, jangan berbicara kecuali dengan kebaikan

9.Berkenalanlah dengan siapa saja yang ditemui
walaupun dia tidak meminta, karena asas
gerakan dakwah kita ialah berkasih sayang dan saling mengenal

10. Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia; oleh karena itu tolonglah saudaramu agar mereka dapat memanfaatkan waktunya; dan jika anda mempunyai tugas sendiri,
ringkaskanlah pelaksanaannya.

Hasan Al Banna

Inspiring story: Indahnya Ketika Dakwah Kampus Ini Menang

Forwarded message From: Yusuf Al-Jamal

Kawan. Pernah kah membayangkan tentang bagaimana kemenangan dakwah kampus.
pernah sepersekian detik kamu berkhayal tentang indahnya kampus ketika nilai
Islam meresapi setiap relung mahasiswa di kampus.

Tahukah kamu kawan, aku pernah membayangkannya, aku pernah masuk dalam
indahnya bermimpi tentang kemenangan itu, rasanya sangat indah, dan aku
ingin juga membagi rasa ini kepada kawan semua.

Monolog berikut kupersembahkan khusus untuk pejuang dakwah yang tak kenal
lelah. Yakinlah bahwa tetes keringat yang berjatuhan adalah saksi bisu atas
perjuangan besar Karena rindu pada Rabb..

Kabinet Muslim Fighter

Kabinet Muslim Fighter
Deskripsi Bidang Kerja

Ketua Umum
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya kinerja FSI Al-Biruni
3. Berkoordinasi dengan berbagai lini kerja yang ada dalam informasi FSI Al-Biruni
4. Mengambil keputusan strategis terhadap keberlangsungan FSI Al-Biruni
5. Mewakili organisasi keluar maupun ke dalam universitas
6. Memberikan motivasi, saran, dan pertimbangan, baik diminta maupun tidak diminta

Sekretaris Jendral
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Berfungsi sebagai wakil ketua umum dan menjadi koordinator niro kesekretariatan
3. Membantu Ketua Umum dalam mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada
4. Menggantikan fungsi Ketua Umum apabila Ketua berhalangan sementara
5. Menjadi PJS Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan tetap
6. Mewakili lembaga ke pihak eksternal atas sepengetahuan Ketua Umum
7. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Ketua Keputrian
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Sebagai media penjagaan dan komunikasi pengurus akhwat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga mereka tetap berada pada kedudukan atau fungsinya masing-masing
3. Mewakili bidang kemuslimahan untuk organisasi ekstern maupun intern universitas
4. Mengatasi segala permasalahan atas pelaksanaan tugas yang dijalankan oleh para pengurus akhwat
5. Membuat kebijakan akhwat yang berlaku untuk pengurus akhwat FSI Al-Biruni
6. Berkoordinasi dengan Biro Annisa & Koordinator Akhwat tiap departemen dan biro
7. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Biro Annisa
1. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
2. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan keterampilan kemuslimahan
3. Mengembangkan potensi muslimah
4. Meningkatkan tsaqofah kemuslimahan para anggota akhwat melalui kajian-kajian kemuslimahan
5. Merencanakan, mengatur, dan melaksanakan program-program penguatan dan peningkatan wawasan ke-Islaman dan potensi pribadi muslimah baik ruhiyah, fikriyah, & jasadiyah bagi muslimah fakultas teknik
6. Menjalin ukhuwah dan keterikatan dengan sesama anggota akhwat FSI Al-Biruni

Badan Semi Otonom Islamic Mentoring Club (BSO IMC)
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Mengoptimalkan potensi mahasiswa muslim fakultas teknik melalui kegiatan mentoring/focus group discusion(FGD)
3. Mengembangkan sumber daya mentor dalam rangka optimalisasi kegiatan pembinaan
4. Merancang, mengelola dan melaksanakan rangkaian kegiatan pembinaan yang sistematis, berkesinambungan dan integral
5. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Biro Kesekretariatan
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT.
2. Bertanggung jawab atas semua adminitrasi kepengurusan
3. Mengupayakan kegiatan yg bertujuan utk mengatur inventarisasi kesekretariatan & kerapihan pengarsipan
4. Memberikan pemahaman yang utuh kepada pengurus lain tentang tertib administrasi
5. Berkoordinasi dengan sekretaris jenderal
6. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Bendahara Umum
1. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
2. Bertanggung jawab mengurus semua adminitrasi keuangan
3. Mencatat dan melaporkan transaksi keuangan yang berhubungan dengan seluruh kegiatan sesuai ketentuan yang digariskan dalam rapat pengurus
4. Mengatur dan mengawasi keuangan sesuai dengan rencana dan anggaran
5. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Biro Muamalat
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Melakukan kegiatan dan usaha yang dapat menambah pemasukan keuangan FSI Al-Biruni dengan cara bekerjasama dengan tiap elemen dakwah baik internal maupun eksternal kampus
3. Melakukan kegiatan entrepreneurship/kewirausahaan
4. Berkoordinasi dengan Bendahara Umum
5. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Departemen Kaderisasi
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Melaksanakan kegiatan kaderisasi dan pengembangan sesuasi dengan sistem pembinaan
3. Menjaga dan mensinergikan proses pembinaan, pengembangan dan akselerasi kader menuju kader yang berkualitas
4. Melaksanakan regenerasi yang berkesinambungan dan rekruitmen anggota baru
5. Menjalin hubungan komunikasi dengan instansi dan organisasi lain dalam rangka pembinaan anggota
6. Melakukan dinamisasi sumber daya kader internal FSI Al-Biruni
7. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Departemen Syi'ar

1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Melaksanakan tugas penyi'aran keislaman kepada para anggota pengurus FSI Al-Biruni dan segenap mahasiswa Fakultas Teknik
3. Memanfaatkan dan memaksimalkan media-media yang tersedia demi melakukan syi'ar dan dakwah bekerja sama dengan departemen lain di dalam FSI Al-Biruni maupun organisasi luar.
4. Mengadakan kajian-kajian keislaman yang menambah tsaqofah islamiyah
5. Mewarnai kehidupan kampus dengan nilai-nilai keislaman terutama pada lembaga kemahasiswaan sebagai penyalur aspirasi mahasiswa
6. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Departemen Media Komunikasi Islam / Humas
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Bertanggung jawab atas informasi, komunikasi, dan publikasi baik dalam maupun di luar FSI Al-Biruni
3. Menjadi corong opini dan pusat data informasi FSI Al-Biruni
4. Membuka jalur koordinatif dan kerja sama dengan LDK UNJ, BEMJ/HMJ/HIMA dan organisasi lainnya yang mendukung keberlangsungan FSI Al-Biruni
5. Menjalin dan mempererat ukhuwah seluruh anggota melalui komunikasi
6. Bekerja sama dengan syiar dalam mensyiarkan kegiatan FSI Al-Biruni melalui media mading, web, blog, facebook dll.
7. Menerbitkan buletin keislaman FSI Al-Biruni secara berkala
8. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Departemen Keilmuan
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Melaksanakan kegiatan yang bernuansakan akademik/keilmuan
3. Menciptakan iklim yang bernuansa ilmiah-religius di lingkungan kampus
4. Melakukan kompilasi keilmuan yang ada di FSI Al-Biruni. Bukan hanya terkait tsaqofah Islam, namun juga terkait keilmuan secara umum, seperti: hasil kajian intelektual (seminar), konsep bahasa asing, konsep training, seni Islam (puisi, nasyid, dll)
5. Meningkatkan kebiasaan-kemauan-kemampuan kader-kader untuk membaca, menulis, diskusi dan brainstorming untuk mewujudkan kader FSI Al-Biruni yang berkualitas
6. Melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum

Departemen Kemakmuran Mushola
1. Bertanggung jawab kepada Allah SWT
2. Merencakan, mengatur dan melaksanakan program-program yang termasuk pemeliharaan mushola dan lingkungannya, seperti membuat daftar piket, pembuatan jadwal kerja bakti bersama, perawatan perlengkapan dan peralatan mushola, dll.
3. Mengupayakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatur kerapihan, kenyamanan, keamanan Musholla
4. Mengoptimalkan peran Mushola Al-Biruni FT UNJ sebagai pusat aktivitas mahasiswa Muslim FT UNJ
5. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan tugasnya kepada ketua umum

Profile

Bismillahirrahmanirrahim wa Assalamu’alaikum…

Ahlan wa Sahlan
untuk Anda yang konsen menuju kejayaan ummat di

FSI Al-Biruni merupakan lembaga dakwah Fakultas Teknik UNJ yang berupaya mencerdaskan umat. Dakwah adalah seruan. Karenanya, banyak sekali informasi Islam yang harus terus dipompa ke seluruh lapisan masyarakat kita agar mereka lebih memahami kehidupan ber-Islam yang integral, bahwa Islam tidak hanya membahas masalah ibadah, melainkan juga masalah pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan seluruh dimensi kehidupan manusia.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui , (QS. 30:30)


“Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus kehormatan mereka jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita mereka, jika memang harga itu yang harus dibayar. Tak ada sesuatu pun yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang mengharu biru hati kami, memeras habis air mata kami, serta mancabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami. Betapa berat rasa di hati kami melihat bencana yang mencabik-cabik umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan. Kami adalah milik kalian wahai saudaraku tercinta, sesaatpun kami takkan pernah menjadi musuh kalian” (Imam AsySyahid Hasan al Banna)





DOA IKATAN HATI KITA



Ya Allah.. Sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui bahawa hati-hati ini telah
berhimpun di sini kerana kasih sayang
kerana Mu. Mereka telah bertemu untuk
mentaatiMu. Mereka telah bersatu di bawah
dakwahMu.. dan mereka telah berjanji untuk
menolong syariatMu.
Oleh itu Ya Allah..
Eratkanlah ikatan hati-hati ini. Kekalkanlah
kasih sayangnya. Berilah petunjuk ke
jalanMu. Penuhilah Ya Allah hati-hati kami ini
dengan cahayaMu yang tidak akan padam-
padam. Ya Allah, terangilah hati-hati kami ini
dengan limpahan iman dan keindahan
tawakkal kepadaMu. Ya Allah, hidupkan hati-
hati kami ini dengan mengenaliMu, dan …
Kemudiannya matikanlah kami semua
sebagai syaheed di jalanMu.
Ya Allah.. Engkaulah Tuhan sebaik-baik
penjaga dan sebaik-baik penolong.



Forum Studi Islam Al-Biruni merupakan lembaga dakwah tingkat Fakultas yang berada di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Filosofi Lambang :
Gambar berupa huruf F, S, I, dengan posisi huruf F melewati bagian tengah huruf S dan I dan tertulis Al-Biruni di bawah ketiga huruf tersebut.
- Makna Lambang : Optimis akan tercapainya kejayaan dan kemenangan Islam
- Makna Warna : Biru = Cinta/FT, Hitam = Kepastian dan Keteguhan
- Makna Bentuk : Mandiri, Independent, Fleksibel


Fungsi dan Peran :

1.Menghimpun segenap Mahasiswa Muslim FT UNJ yang berkomitmen terhadap Islam dan bersedia bekerja sama memasyarakatkan nilai-nilai ke Islaman.
2.Sebagai Wadah dan Mitra bagi Mahasiswa Muslim FT UNJ untuk mengembangkan pribadi muslim.
3.Merencanakan, mengkoordinir, dan melaksanakan kegiatan kerohanian Islam di FT UNJ.
4.Berperan aktif mensyiarkan dan menegakkan Islam sesuai Al quran dan sunnah baik intern maupun ekstern FT UNJ.

 
Struktur Organisasi :




VISI FSI Al-Biruni 2013/2014:
"Membangun FSI Al-Biruni sebagai institusi madani yang kompeten dan profesional serta menjadi mercusuar keislaman mahasiswa di FT UNJ"


MISI:
1. Melakukan pembinaan anggota FSI Al-Biruni dengan tsaqofah Islam yang murni dan lurus.
2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan keislaman dan keilmuan dalam rangka syiar.
3. Membangun perangkat organisasi sebagai organisasi berbasiskan keislaman yang terkemuka dan dekat dengan objek dakwah.
4. Mewujudkan pola hubungan yang baik (ukhuwah islamiyah) dan manajemen yang tertata dalam rangka meningkatkan kesolidan dan profesionalisme kerja.
5. Menggalang ukhuwah dan membangun jaringan dengan LDK UNJ maupun organisasi luar, dalam upaya membangun brand image FSI Al-Biruni.

6. Membangun konsep masyarakat muslim tingkat fakultas, jurusan dan program studi.

SASARAN:

1. Pengurus FSI Al-Biruni
2. Seluruh Mahasiswa muslim, dosen, dan karyawan Fakultas Teknik


MOTTO/SLOGAN:
"Sahabat Dihatimu"