Ahlan wa Sahlan Sahabat FSI Al-Biruni..

Hadiah Terindah Allah

"Capek! Udahan ah. Ane sampe disini aja.", ucap Umar frustasi.
Zaki hanya diam saja menanggapi kawannya ini. Ia tahu, kawannya sedang amat lelah, maka sengaja ia biarkan sejenak kawannya untuk menumpahkan segala keluhnya. 
Setelah beberapa menit.. Umar mereda..
"Mar.. Kau pernah melihat orang naik gunung? Atau jika belum, bisakah kau membayangkannya?"
"Mm.. " 
"Mar.. semua orang pasti tahu gunung itu tinggi.. Jalannya mendaki, lewat rawa-rawa, terjal, banyak jurangnya.. Tapi nyatanya, masih ada saja orang yang ingin mendaki gunung.. Ia berusaha mencapai puncaknya.. Ada kalanya memang di tengah jalan ia lelah. Atau kadang, bisa saja mungkin ia tergantung di tepi jurang.. Tapi mereka masih terus berjuang agar bisa tetap ke atas. Demi satu tujuan. Tak inginkah kau begitu pula Mar?"
"Mm..." (Umar masih belum mengerti)
"Apa tujuan hidupmu?"
"Allah"
"Nah, itulah Mar. Jika memang tujuan hidupmu tetap satu tujuan, Allah.. Maka apa pun itu, kau akan terus berusaha agar bisa meraih ridhaNya.. Tak peduli seberapa pun lelahmu, tak peduli seberapa pun perihnya menghadang jalan ke sana.. Kau akan terus bangkit dan berusaha mencapai puncak.. Puncak cinta dari yang Maha Mencinta.. Yakinlah, akan ada hadiah terindah di sana, di puncak perjalanan. Maka bersabarlah."
(Umar berpikir.. Kemudian memeluk sahabatnya..)
"Terima kasih ya Zak. Terima kasih sudah mengingatkanku.. Aku janji, tidak akan sering mengeluh lagi"
:)

*Ilustrasi di malam hari

-NE-
.
Previous
Next Post »
0 Komentar