Ahlan wa Sahlan Sahabat FSI Al-Biruni..

Mentoring

Sobat Muslim, kesadaran akan pentingnya balajar Islam sudah dirasakan masyarakat umum secara luas. Karena dengan iptek saja tidak mampu menyelesaikan peroblem kehidupan manusia, terasa ada sesuatu yang kurang pas atau ‘hilang’ dalam diri. Teknologi informasi yang terus berkembang makin memudahkan kita yang haus akan agama dalam mendapatkan ilmu-ilmu agama, mulai dari sejarah para nabi, ibadah, hingga perpolitikan kontemporer. Betebarnya ilmu agama lewat buletin jumat, majalah, buku-buku ke-Islam-an atau dunia maya mengakibatkan kesulitan merangkai satu kesatuan jika belum tahu seluk beluk disiplin agama hingga generasi muda muslim yang ingin belajar islam dilanda kebingungan harus memulai dari mana.

Dr. M. Quraish Shihab  mengatakan Akibat yang ditimbulkan oleh usaha belajar sendiri tanpa mengetahui seluk-beluk disiplin ilmu agama adalah lahirnya kelompok kecil yang “menyempal” dari masyarakat Islam. Jadi memang dalam belajar Islam mutlak diperlukan seorang pembimbing yang mengerti tentang islam.

  Seperti halnya sobat muslim disekolah atau dikampus membutuhkan seorang pembimbing dalam belajar, begitupun dalam belajar islam membutuhkan seorang mentor yang akan sobat muslim temukan dalam kegiatan mentoring. Mentoring merupakan sebuah model pembinaan generasi muda muslim yang sudah tersebar secara luas di sekolah-sekolah dan di kampus-kampus. Dalam mentoring, sobat muslim bias memahami Islam dan belajar beramal Islami dengan lebih mudah dicerna atau simple dibawakan. Karena mentoring dilengkapi kurikulum sehingga memudahkan kita  belajar serta mendapatkan nilai ‘rasa’ ketika mengamalkannya karena sesuai tahapan dan tepat sasaran.

            “Mentoring adalah suatu kegiatan rutin kajian Islam yang masuk dalam penilaian mata kuliah Agama Islam. Bahkan, rektorat mewajibkan keikutsertaan mahasiswa baru (maba) muslim 2004 dalam kegiatan ini. ‘Kegiatan mentoring akan selalu hidup dan tak pernah berhenti, buktinya sekarang ada mentoring lanjutan,’ ujar salah satu panitia menjelaskan. Untuk dapat mengikuti follow up mentoring, diserahkan kepada mentor dan mentee. Mentor adalah orang yang memberikan materi, sedangkan mentee para pesertanya. ‘Jika ingin memperdalam ilmu agama Islam dan sharing dengan masalah sehari-hari, silahkan ikut,’ tambahnya lagi. BPM yang akan memberi fasilitas dan mengaturnya.”. itu adalah sekelumit kisah rekan-rekan di Institute Teknologi Semarang ditahun 2004 dan terus berlanjut hingga saat ini, apakah sobat juga tertarik?

Mentoring bukanlah hal yang baru dalam Islam. Coba lihat hadits riwayat Umar bin Khatab radhiyalllahu’anhu “Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah SAW pada suatu hari, tiba-tiba datanglah seseorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun diantara kami yang menenalinya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada lututnya (Rasulullah) seraya berkata :“ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?” (HR. Muslim) atau dalam Al Qur’an “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka Al Kitab dan Hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (Al Jumu’ah : 2). 

Menunjukkan bahwa metode ini sudah diterapkan Rasulullah dalam mengajarkan Islam.
Diharapkan dengan mentoring ini sobat muslim memiliki pengetahuan Islam lebih mendalam dan tertata rapi hingga menciptakan masyarakat madani.
Previous
Next Post »
0 Komentar