Ahlan wa Sahlan Sahabat FSI Al-Biruni..

International Hijab Solidarity Day…

§  SEPTEMBER 4th 
Hari bersejarah buat muslimah seluruh dunia…

WHY? WHY?WHY….???
Karena, bertepatan dengan hari itu ada moment IHSD, yang merupakan singkatan dari International Hijab Solidarity Day. Mungkin masih banyak diantara kita yang masih asing dengan kata ini. Tapi, tidak ada ruginya untuk mengetahui, dari pada tidak sama sekali… terutama buat kamu yang ngaku sebagai muslimah.

HISTORY of IHSD???
IHSD ini dilatarbelakangi oleh adanya keputusan pemerintah London yang melarang mahasiswa untuk memakai simbol-simbol keagamaan, sehingga banyak warga muslim yang memprotes keputusan ini. Hal ini, tentu aja menyulitkan muslimah untuk menutup aurat secara sempurna. Karena itu, pada tanggal 4 september 2004 diadakanlah konferensi London yang dihadiri oleh Syeikh Yusuf Al Qardawi, Prof Tariq R. dan juga 300 delegasi dari 102 organisasi Inggris International, yang kemudian menghasilkan keputusan:
1.       Menetapkan dukungan terhadap penggunaan jilbab
2.      Penetapan tanggal 4 september sebagai hari solidaritas jilbab internasional (IHSD)
3.      Rencana aksi untuk tetap membela hak muslimah untuk mempertahankan busana        takwa mereka.

Selain cerita dibalik IHSD di atas, ada juga nih beberapa History di balik IHDS yang lain. Yuk Mari, disimak…

International Hijab Solidarity Day (IHSD) awalnya diprakarsai para pemeluk Islam di 4 negara, yakni; Perancis, Jerman, Tunisia dan Turki. Karena di negara-negara tersebut para muslimah berhijab seringkali mendapat diskriminasi dan kesulitan. Para muslimah dilarang di Perancis. Banyak gadis muda berhijab diberhentikan dari sekolahnya karena berhijab. Sementara wanita Turki Muslim tidak diberikan perawatan medis dan akan dikeluarkan dari parlemen jika memakai hijab. Lalu di Tunisia wanita Muslim dibawa ke penjara dan disiksa jika mereka memakai hijab . Ini adalah beberapa contoh penganiayaan yang diderita oleh wanita hanya karena mereka mengikuti ajaran agama sebagai ekspresi iman mereka. Selain itu pada 4 september 2002, Perancis resmi melarang penggunaan hijab bagi warganya.

Marwa Al-Sharbini, 32, meninggal dunia karena ditusuk oleh seorang pemuda Jerman keturunan Rusia pada Rabu 1 September 2009 di ruang sidang gedung pengadilan kota Dresden, Jerman. Saat itu, Marwa akan memberikan kesaksian dalam kasus penghinaan yang dialaminya hanya karena ia mengenakan Hijab.Belum sempat memberikan kesaksiannya, ada seorang pemuda Jerman  menyerang Marwa dan menusuk ibu satu orang anak itu sebanyak 18 kali. Suami Marwa berusaha melindungi isterinya yang sedang hamil tiga bulan itu, tapi ia juga mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Foto: Marwa Al-Sharbini
Meski pemerintah Jerman berusaha menutup-tutupi kematian Marwa Al-Sharbini, cerita tentang Marwa mulai menyebar dan mengguncang komunitas Muslim di berbagai negara. Untuk mengenang Marwa, diusulkan untuk menggelar Hari Hijab Internasional yang langsung mendapat dukungan dari Muslim di berbagai negara. Usulan itu dilontarkan oleh Ketua Assembly for the Protection of Hijab, Abeer Pharaon lewat situs Islamonline. Abeer mengatakan, Marwa Al-Sharbini adalah seorang martir bagi perjuangan muslimah yang mempertahankan jilbabnya. “Ia menjadi korban Islamofobia, yang masih dialami banyak Muslim di Eropa. Kematian Marwa layak untuk diperingati dan dijadikan sebagai Hari Hijab Sedunia,” kata Abeer. Seruan Abeer disambut oleh sejumlah pemuka Muslim dunia antara lain Rawa Al-Abed dari Federation of Islamic Organizations di Eropa. “Kami mendukung usulan ini. Kami juga menyerukan agar digelar lebih banyak lagi kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak muslimah di Eropa, termasuk hak mengenakan jilbab,” kata Al-Abed.
Dan bahkan, untuk menolong seorang muslimah yang dipermainkan hijabnya oleh orang Romawi, Khalifah Al Mu’tashim (833-842 M) langsung menurunkan pasukan yang panjangnya tak putus dari gerbang istana khalifah di Baghdad (Iraq) hingga ke Amuriah (Turki).
Semoga cerita di atas dapat membangkitkan semangat kita untuk mempelajari Islam lebih dalam dan semakin membuat kita bangga bahwa hijab adalah identitas kita sebagai muslimah… Karena, Hijab bukan hanya sekedar kewajiban, tetapi suatu penghargaan tertinggi untuk muslimah sejati. Lalu, bagaimana nasib hijab muslimah hari ini???
Selamat memperingati International Hijab Solidarity Day  ^^
Semoga bermanfaat..
sumber : http://senyumviolet.wordpress.com/
Previous
Next Post »
0 Komentar